Selasa, 06 Oktober 2020

Pelatihan Belajar Menulis

 

Sebuah Kata Memotivasi

Pelatihan belajar menulis yang dimulai pada hari Senian tgl 05 Oktober jam 19.00 dengan via WA, Pemateri Bapak Abdul Hakim Busro.

Sebelum menyampaikan materi Bapak Abdul Hakim Busro membuka dengan mengirimkan satu kalimat kata bijak

yang tidak berani membunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan

Setelah dimulai materi Pak Abdul Hakim Busro menjelaskan kata bijak yang sudah dikirimkan tadi ” Siapa yang tidak berani menncoba sesuatu dia tidak berani mati dalam keadaan tangguh bahkan dia tidak akan menjadi siapa-siapa maka yang tidak berani mmembunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan.

Beliau memulai dengan “KATA ADALAH SENJATA”

Bapak Abdul hakim Busro memperkenalkan diri dengan harapan dari pereknalan tersebut kita bisa saling memberikan motivasi, terutama meraih kebaikan dikemudian hari.

Beliau lansung memulai materi KATA ADALAH SENJATA karena semua berawal dari kata dengan kata kita bisa memberikan cinta dengan kata bisa memberikan luka dengan kata kita bisa berkreasi dengan baaanyak hal dengan kata banyak kreatifitas untuk menulis Puisi, menulis cerita, menulis buku dan menulis semuanya.

Sekali lagi kita mulai dari kata : KATA ADALAH SENJATA”

Materi awal pembukaan disampaikan dengan tegas dan suara lantang dan layaknya seperti penyiaar Radio dengan lantunan suara yang bagus yang tidak membosankan,  dan sangat penasaran ingin mendengar kelanjutan dari materi yang akan disampaikan .

Dalam video vlog cerdas berbahasa,

Kata Pembukaannya diawali dengan kalimat dengan cerdas berbahasa kita akan menjadi sosok yang luar biasa, mari mengutamakan penggunaan Indonesia.

Dalam vlog cerdas berbahasa kali ini ada nara sumber yang luar biasa Bapak Ibnu Wahyudi seorang Dosen Ilmu Fakultas Budaya di Universitas Indonesia, bagaimana tanggapan beliau terkait konsep tentang cedas berbahasa.

Cerdas itu artiny  mampu menyiasati situasi dan kita mampu memilih kalimat kosa kata diksi apapun yang sesuai dengan situasi inilah yang disebut dengan cerdas atau intelektual. “ Tentang pengutamaan penggunaan bahasa  Indonesia” Mengapa tidak mau menjunjung bahasa persatuan kita yaitu bahasa Indonesia itu. Kenapa kita masih suka sedikit bergaya dengan bahasa gado-gado, ada bahasa Inggris, ada bahasa apapun hanya sekesadar untuk menunjukkan kita modern dari yang lain . Ini sebuah sikap bagi saya kekanak-kanakn dan norak bagi saya kenapa kita tidak mendewasakan diri kita dengan cara berbahasa yang efektif, bahasa yang cerdas dengan cara yang berbahasa yang sedapat mungkin mengikuti perkembangan dinamika bahasa didunia. Oleh sebab itu istilah-istilah asing tidak usah malu kita lansung cari padananya dalam Bahasa indonesia meskipun tidak cepat tidak apa-apa. Oleh sebab itu saya kadang-kadang heran dengan orang-orang yang memtertawai dengan bahasa yang istilah baru , inikan proses bahasa itu biasa dalam pergaulan dunia merupakan suatu proses untuk melahirkan suatu bentuk komunikasi yang mungkin disebut dengan modern. Jadi Kedewasaan ini bagi saya penting dewasa dalam berbahasa untuk menumbuhkan bangga berbahsa Indonesia. Penutup dari Vidionya Bapak Abdul Hakim Busro menyampaikan tiga kalimat yaitu :  Mari utamakan bahasa Indonesia,Lestarikan bahasa Daerah dan Kuasai bahasa asing  

sekurangnya ada dua: tentang konsep berbahasa dan bagaimana pengutamaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan seharai-hari.saya memulainya dengan kalimat bijak: Membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan. (Abdul Hakim Busro)

Saya mengatakan bahwa membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pemmembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan, dan kenapa saya mengatakan demikian sejarah telah mengatakan begitu orang hebat hir dari orang-orang pembaca hebat. Kita kalau ingin jadi penulis maka salah satu kunci terbaik yang merupakan gerbang utama sekaligus kucinya adalah membaca, sebagus apapun niat kita dalam keinginan untuk menulis tetapi tidak kita barengi dengan keterampilan membaca yang baik, kebiasaan yang baik maka tulisan kita akan terbatas, tulisan kita akan mebosanka, analisis kita cara bepikir kita terkait objek, tema yang akan kita jelaskan tentu sangat akan terbataskarena kita tidak mampu menjelaskan secara tepat andaipun kita bisa berbicara dengan panjang bisa jadi apa yang kita bicarakan mengulang kata-kata yang sama .

Merangkai kata menjadi kalimat menjadi paragraf menjadi sebuah teks jika kemampuan  berbahasa kita terbatas maka untuk penulis pemula jangankan satu lembar memulai kalimat dengan kata tertentu saja kita berpikir ini tepat atau tidak ya, bagus atau tidak ya kira-kira kalau saya mulai dengan ini sudah umum atau tidak ya berbeda dengan mereka yang terbiasa membaca kosa kata yang ribuan yang dibacanya akan terekam dengan manis dimemori kita pada saatnya dibutuhkan dia bisa kita panggil kembali.

Jumlah kosa kata kita haru cukup harus lebih dari cukup kalau bisa, sekali lagi kta akan 

Bapak-Ibu tentu pernah mendengar tentang "kosakata aktif?"Dalam KBBI persi 2018 penjelasan tahun 2018 ada sekitar 109.000 kata dalam kamus besar bahasa Indonesia,  dari beberapa ribu kata tersebut berapa yang aktif dikepala kita atau yang aktif dimemori kita 

Untuk menjadi penulis yang baik, Bapak-Ibu harus mengaktifkan kosakata lebih banyak lagi. Penguasaan kosa kata berimplikasi positif bagi keterampilan menulis dan berbicara: komunikasi efektif.

Membaca dapat membuat otak tetap aktif dan bereaksi untuk melakukan fungsinya secara baik. Membaca dapat memperkuat kemampuan berpikir dan menganalisis.

Sengaja malam ini saya memulainya dengan "kata" karena semua tulisan akan berawal darinya. Menguasainya dengan baik adalah kunci untuk melanjutkan langkah-langkah berikutnya.Oleh karenanya saat kita bertemu dengan orang yang suka membaca saat mereka diminta untuk menulis atau berbicara, menengar, keterampilan yang harus dilatih. Tentang tulisan dengan varian dengan variasi kata  dan mari kita sama –sama mengaktifkan kosa kata lebih banyak lagi dengan membaca.Konsep membaca yang pertama adalah membaca apapun bukan karena kita sedang butuh saja, kita punya kebiasaan punya budaya membacaapa saja yang kita anggap penitng, hal ini akan memperkaya sesuatu yang ada di memori kita ssehingga ketika dibutuhkan kita bisa meramunya menjadi satu.



6 komentar:

  1. Semangat . Memang sebagai para pemula kita masih agak kaku. Insha Allah kali berikut kita akan terus belajar dan belajar. Semangat bersama🙏🙏🙏

    BalasHapus
  2. Semangat . Memang sebagai para pemula kita masih agak kaku. Insha Allah kali berikut kita akan terus belajar dan belajar. Semangat bersama🙏🙏🙏

    BalasHapus
  3. Sekilas membaca, sebenarnya masih banyak yang perlu diperbaiki dari tulisan ini. Tapi, it's oke, lah. Banyak salah terlebih dulu, nanti diperbaiki dan Insya Allah jadi benar seterusnya.

    Mungkin bisa melalui proses membaca karya orang lain seperti yang diajarkan oleh pemateri. Tetap semangat menulis ya!

    BalasHapus
  4. Mari sama-sama merangkai kata sebagai senjata demi merajut kalimat bermakna.

    Semangat untuk menulis.

    BalasHapus
  5. Semangat. Dengan membaca akan menambah kosakata tulisan kita

    BalasHapus