Jumat, 30 Oktober 2020

Bukan Guru Biasa

 

Bukan Guru Biasa

Sebagai motivasi dan Inspirasi

Resume ke 12 Jum’at 30 Oktober 2020





Tepat Jam 19.00 Om Jay lansung menyapa Assalamu alaikum, selamat malam guru guru hebat Indonesia

Malam ini kita akan mendapatkan pencerahan dari ibu @Tere dan sebagai narsumnya. Dan moderator malam ini adalah bu Aam Nurhasanah

Om Jay menyampaikan semoga kuliah malam ini lancar karena jarak jauh dari sumba ke laebak, hehehe

Dan Om Jaya meminta Ibu Aam Nurhasanah sebagai Moderator menjawab dengan Waalaikumsalam. Aam moderator omjay dan beliau persilahkan dengan hormat menjadi moderatorIbu Aam Nurhasanah menjawab Siap omjay

Dan Ibu Moderator bu Aam Nurhasanahlansung membuka kegiatan dengan menyapa peserta dengan mengucapkan Selamat malam guru hebat di seluruh tanah air,

 Cuaca dingin sekali saat ini karena beliau sedang diperjalanan menuju ke Jasinga, neneknya Adel, Tapi saya akan tetap memandu kuliah malam ini.

Malam ini kita akan berbagi pengalaman hebat dari Cikgu tere, Seorang guru blogger Inspiratif, alumni gelombang 4, yang naskahnya tembus ke penerbit mayor

Seperti biasa, kuliah malam ini kita bagi dua sesi. Sesi pertama adalah sesi materi. Sesi kedua adalah sesi tanya jawab

Untuk mempersingkat waktu, saya persilakan narasumber Cikgu Tere untuk memasuki kelas. Terimakasih.

Baik, Selamat malam, Om Jay, Bu Aam dan juga Bpk/Ibu guru blogger hebat.

Trm ksh, Bu Aam sdh membuka kuliah kita malam hari ini. Dan bersedia juga membantu saya sebagai moderator.

Ibu Moderator Bu Aam Nurhasanah menjawab Siap Cikgu

Bpk/Ibu guru hebat, senang sekali rasanya sy dapat belajar dan sharing bersama dgn bpk/ibu pd mlm hari ini.

Perkenalkan, nama sy Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD.

Saya biasa dipanggil dengan sebutan Cikgu Tere, seperti alamat blog sy, https://www.cikgutere.com

 

Hari ini, saya mengangkat topik, "Bukan Guru Biasa"

Topik ini saya sampaikan pada Om Jay, ketika beliau meminta sy untuk berbagi pengalaman kpd Bpk/Ibu terkait proses penulisan dan penerbitan buku.

Mengapa saya mengangkat topik, "Bukan Guru Biasa?" Karena menurut saya, kita semua yg mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis malam hari ini adalah guru - guru yg hebat dan luar biasa. Bahkan, layak menyandang predikat, "Bukan Guru Biasa".

Saat ini, kita berada dalam masa pandemi. Di mana kita dipaksa untuk beradaptasi dengan segala bentuk perubahan. Dan pada setiap perubahan itu, pasti kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Akibat dari ketidakbiasaan tadi.

Banyak guru di luar sana yang memilih untuk menyerah pada keadaan, dibandingkan dengan menciptakan situasi baru atau keluar dari situasi yang dianggapnya tidak nyaman. Hal ini tentunya akan menjadikan situasi pandemi saat ini sebagai sebuah masalah atau bahkan musibah.

Namun, tak sedikit juga, guru yang justru menemukan berkah di balik musibah. Yang tadinya tidak mengerti dengan pembelajaran daring berbasis teknologi, sekarang sudah piawai menyelenggarakan kelas online. Bahkan bisa mengajari rekan guru yang lain. Yang tadinya tidak bisa menulis buku, sekarang bisa menulis buku. Dan masih banyak kisah sukses lainnya.

Saya juga pada awalnya merupakan seorang guru yang kebingungan dengan kondisi seperti saat ini. Sampai akhirnya, saya bergabung dengan grup WA pelatihan belajar menulis gelombang 4. Saat itu sy jg tergabung dgn Pak Brian di grup yang sama.

Selama mengikuti kegiatan belajar menulis di gelombang 4, saya mendapat banyak sekali ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan terkait dunia menulis.

Dari awalnya menulis resume sebagai rangkuman materi belajar, sampai menulis artikel untuk lomba, dan bahkan menulis bacaan  untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dan menulis buku untuk berbagai kepentingan.

Banyak proses yang dilalui untuk dapat menulis artikel dan bahkan buku. Perlu jam terbang, konsistensi, dan kesadaran dari kita masing - masing. Saya sendiri senang menerima tantangan yang diberikan oleh para narsum, seperti Bunda Lilis Sutikno yang menantang agar jadi peresume tercepat dan menulis buku dalam waktu seminggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan Penerbit Andi.

Bapak/Ibu, terkait jam terbang, ini adalah hal yang paling penting bagi seorang penulis. Terutama untuk mencegah terjadinya writter blocks. Bagi para penulis pemula, hal ini pasti sering terjadi. Apalagi jika Bapak/Ibu termasuk orang yang menulis dengan mengandalkan mood / suasana hati.

Dalam menulis ada bebarap hal yang harus diperhatikan :

1.       Dilakukan dimana saja

2.       Kapan saja

3.       Gaya menulis

4.       Alurnya jelas

5.       Kalimat - kalimatnya rapi sehingga paragraf pun menjadi padu akhirnya resume pun menjadi enak untuk dibaca karena isinya mengalir.

6.       Bagaimana caranya agar jam terbang kita meningkat

 

Khusus untuk menulis buku, saya akan bagikan pengalaman saya dalam menulis buku yang saya rangkum dengan kata IDOLA.

I = Identifikasi topik menarik

D = Daftar semua judul luar biasa

O = Outline terperinci akan membantu

L = Lanjut menulis isi bab

A = Atur layout sesuai permintaan penerbit

Bapak/Ibu, terkadang, keluarga dan sahabat saya heran karena saya selalu sibuk ini dan itu. Seringkali saya menghabiskan waktu berjam - jam untuk menulis. Bahkan sampai lembur. Namun, bagi sy, hal ini adalah hal yang biasa. Krn sy merasa bahwa passion saya memang menulis.

Ketertarikan bu Tere mengikuti kegiatan belajar menulis ada bebrapa alasan :

1. Melakukan hobi (hobi saya adalah menulis. Sejak kelas 3 SD, sy sudah menulis cerita dan bahkan buku sederhana yang dikliping / tidak diterbitkan)

2. Mengupgrade skill menulis (bergabung dengan penulis lain, membuat sy terus termotivasi untuk belajar jurus - jurus baru dalam menulis)

3. Mengekspresikan diri (Menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif. Kita bebas menjadi siapa saja dan menggali imajinasi kita seluas - luasnya)

4. Jembatan meraih prestasi.

 

Membangkitkan minat utk menulis

1.       Tetapkan jadwal (dipaksa) untuk menulis

2.       atau ambil waktu lain yang dapat digunakan untuk menulis.

3.       Ada modal besar utk menulis, aktivitas yg banyak akan menjadi sumber ide yg kaya

4.       Fokus dulu pada satu topik spesifik dulu.

5.       Mulai lah dari topik yang paling dikuasai dan disukai

 

Menulis mendatangkan banyak manfaat, di antaranya

*Berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis.

Contoh apresiasi yang sy terima adalah :

1.          Blogger inspiratif,

2.          Penulis cerita mini terbaik,

3.          Kreator artikel terbaik,

4.          Penulis beberapa judul buku (indie dan mayor),

5.          Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi

 

Prestasi-prestasi beliau 



Ini adalah buku saya yg ditulis bersam Prof. Richardus Eko Indrajit yg diterbitkan oleh Penerbit Andi. Judulnya "Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar"



Berkat menulis di blog, keterampilan menulis  saya terus menerus terasah dan akhirnya tanggal 1 Oktober 2020, saya mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemdikbud sebagai Kreator Konten Artikel Terbaik dalam Lomba Pancasila Bakti 2020. Hadiahnya sangat besar yaitu 10 juta rupiah, dalam bentuk media pembelajaran.

Apakah Bpk/Ibu dapat membayangkan ketika tulisan kita sebanyak 3 - 4 halaman dibayar dengan nominal seperti di atas ?

Luar biasa sekali, bukan ?

Om Jay sering mengatakan bahwa kita harus menulis setiap hari karena akan mendatangkan keajaiban.

Saya sudah merasakannya, Bapak/Ibu. Banyak sekali manfaatnya jika kita menulis dengan konsisten.

Beberapa kali saya lolos seleksi lomba tingkat nasional, salah satunya karena ada jejak digit melalui tulisan saya di media sosial dan blog.

Ketika panitia lomba ingin mengetahui profil saya, mereka cukup mengetik nama saya di browser. Lalu, mereka akan mendapat semua informasi yg diinginkan. Inilah pentingnya personal branding.

Bapak/Ibu, tidak ada seorang penulis yang langsung besar. Semuanya berawal dari penulis yang kecil dulu, namun lama kelamaan karya tulisnya akan dihargai orang, asalkan, dia terus konsisten dalam menulis. Bisa di blog maupun di media sosial.

Dan tak kalah pentingnya, bersikaplah terbuka dan positif terhadap saran serta kritik dari para pembaca. Berlakulah sebagai pembaca tulisan Bpk/Ibu sendiri ketika sudah selesai menulis, agar Bpk/Ibu berlatih objektif. Sehingga tulisan akan tetap terjaga kualitasnya.

Demikianlah materi yg bisa saya bagikan pada malam hari ini.

Kesimpulan : untuk dapat memantaskan diri menjadi bagian dari "Bukan Guru Biasa", hendaknya kita selalu melakukan 3 B yaitu: Belajar, Berkarya, Berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata, dan bagikan karya tersebut hingga dapat menginspirasi orang lain.

Bu Tere sudah selesai berbagi kini tibalah saatny untuk masuk kesesei ke dua sesi tnya jawab

Dan waktu dikebalikan kepada moderator.

Dan ibu Modertor Bu Aam  Nurhasanah mengucapkan Terimakasih Cikgu resep 3B nya sangat meresap di hati. Karena waktu sudah mendekati pukul 20.00 WIB, kita akan memasuki sesi tanya jawab.

Dan ibu Moderator BuAam Nurhasanah untuk para peserta mengajukan pertanyaan. 

Jadi dari pengalaman Bu Tere tersebut sangat luar bisa karena beliau juga awalnya sebelum menulis buku juga sebagai pemula dalam Grup WA pelatihan belajar menulis gelombang 4. Saat itu beliau  tergabung dgn Pak Brian di grup yang sama. Tetapi semangat dan motivasinya, kerja keras dan kemauannya beliau yang cukup tinggi  sehingga beliau menjadi penulis yang hebat. Semoga pengalaman beliau ini bisa membangun motivasi dan inspirasi bagi saya untuk mengikuti jejak beliau menjadi seorang penulis walaupun usia saya tidak muda lagi. Seperti kata-kata motivasi pemateri sebelumnya usia bukan alasan untuk berhenti belajar yang penting ada kemauan pasti bisa pasti ada jalan.

 

Salam kenal Nama : Emidarwati

dari SMP Excellent Nurul Ikhlas, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar